BANTUAN CNC SMK

by Arif Fatcul | 22.38

Alhamdulillah, Pada tanggal 10 Januari 2012, SMK Islam 1 Blitar menerima bantuan berupa mesin bubut CNC. Wow senangnya, karena diriku gurunya. heee
Penyerahan dilakukan di SMK N 2 Klaten. Katanya nilai bantuan CNC ini adalah sekitar 250 Juta rupiah. Sebagai kelengkapan dari bantuan ini akan diberikan training juga kepada gurunya. Doaku ... semoga bantuan ini dapat barokah, bermanfaat bagi anak didik.




Untuk mempermudah mengajar mesin ini, aku coba buat semacam tutorial singkat untuk menjalankan mesin ini. Jadi pada waktu mengajar pengoperasian, anak-anak membaca tutorial ini sambil memperhatikan demonstrasi guru.




Untuk memberi pengalaman mengoperasikan CNC GSK928TEa ini, ujikompetensi tahun ini bagain poros "roda gelinding pagar" dikerjakan di mesin CNC.

Download buku manualnya disini.
~ Dari gsk.com
~ Dasar pemrograman mesin bubut GSK928TEa dari pak Sentot


Bahan mild steel, T0101 (Raving), T0202 (Finishing), T0303 (Groove), T0404 (Thread 60deg), Workpart (101 mm dari mulut cekam), Z0 (pada 100 mm dari mulut cekam)
G-codenya :
N000 G28 X0
N010 G28 Z0
N020 T0101
N030 M08
N040 G97 S600
N050 M04
N060 G00 X25 Z5
N070 G01 Z-60.8 F150
N080 G00 X27 Z-59.8
N090 G00 Z5
N100 G00 X24
N110 G01 Z-60.8
N120 G00 X26 Z-59.8
N130 G00 Z5
N140 G00 X22
N150 G01 Z-60.8
N160 G00 X24 Z-59.8
N170 G00 Z5
N180 G00 X20
N190 G01 Z-60.8
N200 G00 X22 Z-59.8
N210 G00 Z5
N220 G00 X18
N230 G01 Z-60.8
N240 G00 X20 Z-59.8
N250 G00 Z5
N260 G00 X17.3
N270 G01 Z-60.8
N280 G00 X26 Z-59.8
N290 G00 Z5
N300 G00 X16
N310 G01 Z-23.7
N320 G00 X26 Z-22
N330 G00 Z5
N340 G00 X14.3
N350 G01 Z-23.7
N360 G28 X0
N370 G28 Z0
N380 T0202
N390 G00 X16 Z1.5
N400 G01 X0
N410 G00 Z5
N420 G00 X16
N430 G00 Z1
N440 G01 X0
N450 G00 Z5
N460 G00 X16
N470 G00 Z0.5
N480 G01 X0
N490 G00 Z5
N500 G00 X16
N510 G00 Z0
N520 G01 X-0.5
N530 G01 X14 L1 F100
N540 G01 Z-24
N550 G01 X17 L1
N560 G01 Z-61
N570 G01 X23.4
N580 G01 X28 Z-63
N590 G28 X0
N600 G28 Z0
N610 T0303
N620 G00 X18 Z-24 F25
N630 G01 X12
N640 G28 X0
N650 G28 Z0
N660 T0404
N670 G00 Z-23
N680 G00 X14
N690 S250
N700 G76 D2.546 I0.5 Q0.1 P60 L2 R0.1
N710 G76 X11.544 Z2 P2
N720 G28 X0
N730 G28 Z0
N740 T0303
N750 G00 X28 Z-72.4
N760 G01 X23 F25
N770 G00 X28
N780 G28 X0
N790 G28 Z0
N800 T0101
N810 M05
N820 M09
N830 M30



Read More......

CNC home made

by Arif Fatcul | 07.48

Akhirnya kesampaian juga bereksperimen merangkai kontrol CNC dengan software mach3. 2 stepper motor dirangkai dengan Power supply DC30V, breakout board, dll, lalu dihubungkan dengan komputer lewat LPT, terus coba setting mach 3 terus dicoba pake g-code dan hasilnya motor untuk sumbu X bisa berputar dan motor untuk sumbu Y juga berputar sesuai g-code, sumbu Z-nya belum karena memang belinya motor cuma 2 buah. Horeee tahapan ini terlampaui dengan cukup sukses. Mo dilanjutkan ke tahapan berikutnya "dirangkai di mesin freis". tunggu hasilnya yach...






Read More......

WIN7 GENUINE

by Arif Fatcul | 23.15

Copas dari asrizalwahdanwilsa.blogspot.com Cara Membuat Windows 7 Bajakan Menjadi Genuine - Windows 7, salah satu sistem operasi yang baru marak menjadi idola banyak orang. Selain karena tampilannya yang lebih elegant, fitur-fitur yang disediakan oleh windows 7 pun lebih bervariasi, dan windows 7 juga lebih kompatibel dibandingkan dengan windows XP SP1, SP2, ataupun SP3. Nha, yang menjadi masalah adalah key number windows 7. Mungkin anda tidak bisa sembarangan memasukkan key number di windows 7 seperti apa yang anda lakukan di windows XP, yang serial numbernya beragam banyaknya. Tetapi, untuk memasukkan key number / serial number windows 7 harus menggunakan aplikasi tertentu. Ada beberapa aplikasi yang saya rekomendasikan untuk mengubah windows 7 bajakan menjadi asli alias genuine. Rekomendasi ini adalah berdasarkan pengalaman yang sudah saya lakukan.

Read More......

Jaaan semprul tenan, awal tahun buat RPP mesti bingung. lha kadang format-2 nggak ada yang sama. ada yang bilang semua format itu benar, yang adalah yang gak buat RPP. Kalo guru teori sih saya pikir nggak begitu banyak problem, lha guru praktek ini yang mesti agak mumet. Lha nggak mumet gimana wong RPP kadang harus dikompromikan dengan sarana dan kemampuan siswa juga. Skenario yang sudah joos kayak sknario film, jadi buyar manakala sarana nggak mendukung. Saat ini guru dianjurkan untuk membuat RPP dan silabus yang menggunakan fase-fase eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Namun belum banyak yang memahami, oleh karena itu posting berikut ini disajikan sedikit pengertian tentang eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.

Eksplorasi
Eksplorasi adalah upaya awal membangun pengetahuan melalui peningkatan pemahaman atas suatu fenomena (American Dictionary). Strategi yang digunakan memperluas dan memperdalam pengetahuan dengan menerapkan strategi belajar aktif.
Pendekatan pembelajaran yang berkembang saat ini secara empirik telah melahirkan disiplin baru pada proses belajar. Tidak hanya berfokus pada apa yang dapat siswa temukan, namun sampai pada bagaimana cara mengeksplorasi ilmu pengetahuan. Istilah yang populer untuk menggambarkan kegiatan ini ialah “explorative learning”. Konsep ini mengingatkan kita pada pernyataan Lao Tsu, seorang filosof China yang menyatakan “I hear and I forget. I see and I remember. I do and I understand.”
Jaringan komputer pada saat ini telah dikembangkan menjadi media yang efektif sebagai penunjang efektifitas pelaksanaan pembelajaran eksploratif. Salah satu model yang dikembangkan oleh Heimo adalah Architecture of Integrated Information System sebagai model terintegrasi yang menggambarkan kompleksnya proses pembelajaran yang efektif dan interaktif.
Pendekatan belajar yang eksploratif tidak hanya berfokus pada bagaimana mentransfer ilmu pengetahuan, pemahaman, dan interpretasi, namun harus diimbangi dengan peningkatan mutu materi ajar. Informasi tidak hanya disusun oleh guru. Perlu ada keterlibatan siswa untuk memperluas, memperdalam, atau menyusun informasi atas inisiatifnya. Dalam hal ini siswa menyusun dan memvalidasi informasi sebagai input bagi kegiatan belajar (Heimo H. Adelsberger, 2000).
Peta Konsep yang dikembangkan oleh Laurillard (2002) dalam tulisan Heimo menunjukan kompleksitas kegiatan eksplorasi dalam proses pembelajaran yang mengharuskan adanya proses dialog yang (1) interaktif (2) adaptif, interaktif dan reflektif (3) menggambarkan tingkat-tingkat penguasaan pokok bahasan (4) menggambarkan level kegiatan yang berkaitan dengan meningkatkan keterampilan menyelesaikan tugas sehingga memeperoleh pengalaman yang bermakna. Ada pun konsep tersebut dapat disajikan seperti diagram di bawah ini :
Pendekatan eksploratif berkembang sebagai pendekatan pembelajaran dalam bidang lingkungan atau sains. Sylvia Luretta dari Fakultas Pendidikan Queensland misalnya, mengintegrasikan pendekatan ini dengan lima faktor yang menyebabkan kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna, yaitu belajar aktif, belajar konstruktif, belajar intens, belajar otentik, dan kolaboratif yang menegaskan pernyataan bahwa pembelajaran eksploratif lebih menekankan pada pengalaman belajar daripada pada materi pelajaran.
Dari pengalaman menggunakan model kooperatif dan kolaboratif dalam praktek pembelajaran pengelolaan kelas ternyata mampu meningkatkan kinerja belajar siswa dalam melakukan langkah-langkah eksploratif.
Model pembelajaran ini dapat dikembangkan melalui bentuk pertanyaan. Seperti yang dikatakan oleh Socrates bahwa pertanyaan yang baik dapat meningkatkan motivasi siswa untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan lebih mendalam.
Eksplorasi merupakan proses kerja dalam memfasilitasi proses belajar siswa dari tidak tahu menjadi tahu. Siswa menghubungkan pikiran yang terdahulu dengan pengalaman belajarnya. Mereka menggambarkan pemahaman yang mendalam untuk memberikan respon yang mendalam juga. Bagaimana membedakan peran masing-masing dalam kegiatan belajar bersama. Mereka melakukan pembagian tugas seperti dalam tugas merekam, mencari informasi melalui internet serta memberikan respon kreatif dalam berdialog.
Di samping itu siswa menindaklanjuti penelusuran informasi dengan membandingkan hasil telaah. Secara kolektif, mereka juga dapat mengembangkan hasil penelusuran informasi dalam bentuk grafik, tabel, diagram serta mempresentasikan gagasan yang dimiliki.
Pelaksanaan kegiatan eksplorasi dapat dilakukan melalui kerja sama dalam kelompok kecil. Bersama teman sekelompoknya siswa menelusuri informasi yang mereka butuhkan, merumuskan masalah dalam kehidupan nyata, berpikir kritis untuk menerapkan ilmu yang dimiliki dalam kehidupan yang nyata dan bermakna.
Melalui kegiatan eksplorasi siswa dapat mengembangkan pengalaman belajar, meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan serta menerapkannya untuk menjawab fenomena yang ada. Siswa juga dapat mengeksploitasi informasi untuk memperoleh manfaat tertentu sebagai produk belajar.

Elaborasi
Kognitivisme memiliki beberapa cabang ilmu, di antaranya teori asimilasi, atribusi, pertunjukkan komponen, elaborasi, mental model, dan pengembangan kognitif. Teori elaborasi adalah teori mengenai desain pembelajaran dengan dasar argumen bahwa pelajaran harus diorganisasikan dari materi yang sederhana menuju pada harapan yang kompleks dengan mengembangkan pemahaman pada konteks yang lebih bermakna sehingga berkembang menjadi ide-ide yang terintegrasi. Pengertian ini dirumuskan Charles Reigeluth dari Indiana University dan koleganya pada tahun 1970-an. Konsep ini memiliki tiga kata kunci yang fokus pada urutan elaborasi konsep, elaborasi teori, dan penyederhanaan kondisi.
Pembelajaran dimulai dari konsep sederhana dan pekerjaan yang mudah. Bagaimana mengajarkan secara menyeluruh dan mendalam, serta menerapkan prinsip agar menjadi lebih detil. Prinsipnya harus menggunakan topik dengan pendekatan spiral. Sejumlah konsep dan tahapan belajar harus dibagi dalam “episode belajar”. Selanjutnya siswa memilih konsep, prinsip, atau versi pekerjaan yang dielaborasi atau dipelajari.
Pendekatan elaborasi berkembang sejalan dengan tumbuhnya perubahan paradigma pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa sebagai kebutuhan baru dalam menerapkan langkah-langkah pembelajaran. Dari pikiran Reigeluth lahirlah desain yang bertujuan membantu penyeleksian dan pengurutan materi yang dapat meningkatkan pecapaian tujuan. Para pendukung teori ini juga menekankan pentingnya fungsi-fungsi motivator, analogi, ringkasan, dan sintesis yang membantu meningkatkan efektivitas belajar. Teori ini pun memberikan perhatian pada aspek kognitif yang kompleks dan pembelajaran psikomotor. Ide dasarnya adalah siswa perlu mengembangkan makna kontekstual dalam urutan pengetahuan dan keterampilan yang berasimilasi.
Menurut Reigeluth (1999), teori elaborasi mengandung beberapa nilai lebih, seperti di bawah ini.
• Terdapat urutan instruksi yang mencakup keseluruhan sehingga memungkinkan untuk meningkatkan motivasi dan kebermaknaan.
• Memberi kemungkinan kepada pelajar untuk mengarungi berbagai hal dan memutuskan urutan proses belajar sesuai dengan keinginannya.
• Memfasilitasi pelajar dalam mengembangkan proses pembelajaran dengan cepat.
• Mengintegrasikan berbagai variabel pendekatan sesuai dengan desain teori.
Teori elaborasi mengajukan tujuh komponen strategi yang utama, (1) urutan elaborasi (2) urutan prasyarat belajar (3) ringkasan (4) sintesis (5) analogi (6) strategi kognitif, dan (7) kontrol terhadap siswa. Komponen terpenting yang melandasi semua itu adalah perhatian.
Semua stratregi itu harus berlandaskan pada materi dalam bentuk konsep, prosedur, dan prinsip. Hal itu terkait erat dengan proses elaborasi yang berkelanjutan, melibatkan siswa dalam pengembangan ide atau keterampilan dalam aplikasi praktis. Strategi ini memungkinkan siswa untuk menambahkan sendiri ide dalam menguatkan pengetahuannya. Contoh yang tepat untuk ini adalah peserta didik yang memiliki daftar contoh konsep atau sifat yang dapat bermanfaat.

Konfirmasi
Kebenaran ilmu pengetahuan itu relatif. Sesuatu yang saat ini dianggap benar bisa berubah jika kemudian ditemukan fakta baru yang bertentangan dengan konsep tersebut. Oleh karena itu, sikap keilmuan selalu terbuka dalam memperbaiki pengetahuan sebelumnya berdasarkan penemuan terbaru. Sikap berpikir kritis dan terbuka seperti itu telah membangun sikap berpikir yang apriori, yaitu tidak meyakini sepenuhnya yang benar saat ini mutlak benar atau yang salah mutlak salah. Semua dapat berubah.
Cara berpikir seperti itu tercermin dalam istilah mental model yang mendeskripsikan sikap berpikir seseorang dan bagaimana pikirannya berproses dalam kehidupan nyata. Hal tersebut merepresentasikan proses perubahan sebagai bagian dari persepsi intuitif. Mental model itu membantu seseorang dalam mendefinisikan maupun menetapkan pendekatan untuk memecahkan masalah (wikipedia). Dengan sikap berpikir seperti itu siswa dapat mengembangkan, mengembangkan ulang, dan menggugurkan pengetahuannya jika telah menemukan kebenaran yang lain.
Mental model itu juga dapat melahirkan keraguan terhadap informasi yang diperolehnya. Untuk meningkatkan keyakinan akan kebenaran maka siswa dapat difasilitasi dalam mengembangkan model struktur sseperti pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi atau klarifikasi.
Model ini dapat dinyatakan dalam diagram seperti tertuang di bawah ini meliputi enggage, explore, explain, extend, dan berpusat pada pengembangan kemampuan mengevaluasi sebagaimana yang dikembangkan Anthony W. Lorsbach dari Universitas Illinois sebagai berikut
Saya perlu mengetahui lebih banyak mengenai……..
Saya ragu mengenai ….
Saya tidak yakin bahwa …..
Saya perlu memahami lebih dan menerapkan …….
Dalam prakteknya guru meningkatkan kemampuan ini melalui pengembangan materi. Baik mengenai hal apa yang ingin diketahui siswa lebih jauh, seperti apa tingkat pemahaman dan penguasaan yang ingin dikembangkan dan keraguan apa yang melekat dalam pemahaman tersebut.
Sikap keraguan itu perlu dijawab dengan mengkonfirmasikan terhadap unsur-unsur yang dapat meningkatkan kejelasan atas kebenaran suatu informasi. Siswa melakukan uji kesahihan apakah informasi yang dijadikan landasan kesimpulan itu benar-benar kuat.
Penguatan itu sendiri diperoleh melalui kegiatan eksplorasi melalui perluasan pengalaman, elaborasi melalui sharing dan observation, proses dan genaralisasi dan akhirnya siswa menerapkan pembelajaran yang berstandar dengan merujuk pada paradigma kognitifisme.



Masih Seputar Silabus RPP – Pemahaman Pembelajaran Ber-Karakter – Eksplorasi, Elaborasi & Konfirmasi.

Judul: Penanaman Nilai (Karakter) Dalam Kegiatan Pembelajaran.

Dari: Nurani Ike Budiatmawati, S.Pd

Referensi: 2010. Sosialisasi Kurikulum Berkarakter. Surakarta: LPMP

Pendidikan karakter merupakan hal yang baru sekarang ini meskipun bukan sesuatu yang baru. Penanaman nilai-nilai sebagai sebuah karakteristik seseorang sudah berlangsung sejak dahulu kala. Akan tetapi, seiring dengan perubahan jaman, agaknya menuntut adanya penenaman kembali nilai-nilai tersebut ke dalam sebuah wadah kegiatan pendidikan di setiap pengajaran.

Penanaman nilai-nilai tersebut dimasukkan (embeded) ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran dengan maksud agar dapat tercapai sebuah karakter yang selama ini semakin memudar.

Setiap mata palajaran mempunyai nilai-nilai tersendiri yang akan ditanamkan dalam diri anak didik. Hal ini disebabkan oleh adanya keutamaan fokus dari tiap mapel yang tentunya mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.

Distribusi penanaman nilai-nilai utama dalam tiap mata pelajaran dapat dilihat sebagai berikut:

Pendidikan Agama: Nilai utama yang ditanamkan antara lain: religius, jujur, santun, disiplin, tanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri, menghargai keberagaman, patuh pada aturan, sosial, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan kewajiban, kerja keras, dan adil.
Pendidikan Kewargaan Negara: Nasionalis, patuh pada aturan sosial, demokratis, jujur, mengahrgai keragaman, sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain.
Bahasa Indonesia: Berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, percaya diri, bertanggung jawab, ingin tahu, santun, nasionalis.
Ilmu Pengetahuan Sosial: Nasionalis, menghargai keberagaman, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, peduli sosial dan lingkungan, berjiwa wirausaha, jujur, kerja keras.
Ilmu Pengetahuan Alam: Ingin tahu, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, jujur, bergaya hidup sehat, percaya diri, menghargai keberagaman, disiplin, mandiri, bertanggung jawab, peduli lingkungan, cinta ilmu
Bahasa Inggris: Menghargai keberagaman, santun, percaya diri, mandiri, bekerja sama, patuh pada aturan sosial
Seni Budaya: Menghargai keberagaman, nasionalis, dan menghargai karya orang lain, ingin, jujur, disiplin, demokratis
Penjasorkes: Bergaya hidup sehat, kerja keras, disiplin, jujur, percaya diri, mandiri, mengahrgai karya dan prestasi orang lain
TIK/Ketrampilan: Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, mandiri, bertanggung jawab, dan menghargai karya orang lain.
Muatan Lokal: Menghargai kebersamaan, menghargai karya orang lain, nasional, peduli.

Bagaimana kesemuanya diaplikasikan? Setiap nilai utama tersebut dapat dimasukkan ke dalam pembelajaran mulai dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, sampai dengan konfirmasi.

Bagian pertama adalah Eksplorasi, antara lain dengan cara:

Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber (contoh nilai yang ditanamkan: mandiri, berfikir logis, kreatif, kerjasama)
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, kerja keras)
Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya (contoh nilai yang ditanamkan: kerjasama, saling menghargai, peduli lingkungan)
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran (contoh nilai yang ditanamkan: rasa percaya diri, mandiri)
Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan (contoh nilai yang ditanamkan: mandiri, kerjasama, kerja keras)

Bagian kedua adalah Elaborasi, nilai-nilai yang dapat ditanamkan antara lain:

Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna (contoh nilai yang ditanamkan: cinta ilmu, kreatif, logis)
Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, percaya diri, kritis, saling menghargai, santun)
Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, percaya diri, kritis)
Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif (contoh nilai yang ditanamkan: kerjasama, saling menghargai, tanggung jawab)
Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar (contoh nilai yang ditanamkan: jujur, disiplin, kerja keras, menghargai)
Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok (contoh nilai yang ditanamkan: jujur, bertanggung jawab, percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)

Dan bagian ketiga adalah konfirmasi, nilai-nilainya antara lain:

Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik (contoh nilai yang ditanamkan: saling menghargai, percaya diri, santun, kritis, logis)
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, logis, kritis)
Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan (contoh nilai yang ditanamkan: memahami kelebihan dan kekurangan)
Memfasilitasi peserta didik untuk lebih jauh/dalam/luas memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap, antara lain dengan guru:

Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar (contoh nilai yang ditanamkan: peduli, santun);
membantu menyelesaikan masalah (contoh nilai yang ditanamkan: peduli);
Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi (contoh nilai yang ditanamkan: kritis)
Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh (contoh nilai yang ditanamkan: cinta ilmu); dan
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif (contoh nilai yang ditanamkan: peduli, percaya diri).

Penanaman nilai inilah yang nantinya diharapkan akan menjadikan peserta didik menjadi lebih berkarakter.

Read More......

SHARING XP N WIN7

by Arif Fatcul | 01.24

This process will make the network a little less secure but it works well
because a password isn’t used and everyone is allowed access.

1. First,know what the Computer name is and what Workgroup it belongs to.

The Workgroup name needs to be the same on all PC’s that are being networked; no matter the OS on each system. This is already setup, even if only by default, in the setup process while installing each OS.

Verify what the Windows 7 computer and workgroup names are by going to Control Panel > System and Security > System >and read information under “Computer name,domain, and workgroup settings” (The third category down).

If the names need to be changed go to Change settings in that category or Advanced System Settings in left pane. Then, Computer Name Tab > Change, type the Computer Name and Workgroup Name. > OK. Make the computer name meaningful to aid recognition. The computer should restart.

2. Second, adjust Win7 settings to allow for sharing with older OS on other networked systems.

Now go to Control Panel > Network and Internet > Network and Sharing Center > Change Advanced Sharing Settings (side panel). Make sure Network Discovery, File and Printer Sharing, and Public Folder Sharing are all set to “on” and Password Protected Sharing is set to “off”.

Note: I recommend leaving Media sharing set to “on” and under Windows HomeGroup connections select “Allow Windows HomeGroup to manage homegroup connections (recommended)”.

3. Third, choose which folders to share on the network and adjust properties to do so.

Drag any folders to be shared to the Public folder. Or…To share a specific Windows 7 folder or additional drives on the system, right-click it > Properties > Sharing Tab > Advanced Sharing > tick box for Share this folder > Apply > OK >Close. You only need to share the highest level folder, not every sub-folder. Two little people should appear on the icons of the folders that are shared.

4. Now, you MUST follow this step or the folders will not be shared despite previous steps followed!!!

Because Password Protected Sharing turned off, the security permissions have to be changed on the folder(s) to allow Everyone access. Right-click the shared folder > Properties > Security
Tab > Edit > Add
and type “Everyone” (not the quotes) into the box
and select OK. Tick the boxes next to the permissions you want to allow (e.g.
Read or Write, etc.) then Apply > OK. Some messages may appear: “An error occurred while applying…” This is not unusual and can be ignored by clicking Continue.

5. Windows firewall is normally set to allow file and printer sharing but if you have a third-party firewall make sure file and printer sharing are enabled so that each machine can talk to the other(s). Do not disable the Windows firewall if it’s the only one running.

6. To see or copy files, click the Windows Orb (Start) > Network and the computers/folders/files should appear. Use two windows to drag files from one
PC to another.


Read More......

BLOKIR JADI NGGAK ADA ARTINYA

by Arif Fatcul | 03.20

Ketika kita sedang asyik-asyik browsing di internet terkadang ada situs yang tidak bisa kita akses karena suatu hal baik secara tidak sengaja seperti putusnya koneksi jaringan internet atau secara sengaja untuk membatasi penggunaan internet penggunanya.
Sebaiknya cara ini tidak digunakan untuk mengakses link situs-situs web yang dilarang oleh pemerintah atau pun dilarang oleh pihak lain yang berwenang seperti pengelola kampus, pengelola sekolah, pengelola lab komputer, pengelola warnet, pengelola hotspot, isp, dan lain sebagainya.
Macam / Jenis Situs Web Yang Sering Diblokir :
- Website Porno
- Situs jejaring sosial
- Situs pelanggar hak cipta
- permainan game online / gamenet
- Chating di internet
- Situs fitnah, propaganda, pelecehan, dsb.
Caranya untuk membuka akses blokir cukup mudah karena hanya menggunakan jasa website pihak ke tiga untuk membantu membukakan jalan kita dengan proxy. Buka situs-situs contoh di bawah ini dan masukkan link url situs web yang mau kita kunjungi namun tidak bisa.
- anonymouse.org
- proxybrowsing.com
- w3privacy.com
- ninjacloak.com
- the-cloak.com
- shadowsurf.com
- proxify.com dll
Dengan cara ini pun kita bisa berselancar di dunia maya dengan aman karena informasi tentang di mana kita mengakses internet, catatan kunjungan, informasi pribadi kita, dsb bisa dirahasiakan dengan baik. Namun mungkin ada beberapa situs yang tidak mau menerima koneksi semacam ini. Selain itu jangan gunakan teknik ini untuk tindak kriminal / kejahatan karena yang pasti akan terungkap juga.

Read More......